gimana sih menentukan berat balancer yang ideal?

Para mekanik balap kerap memasang balancer di kruk as.Selain untuk mengimbangi berat kruk as sebelah kanan yang terdapat magnet, balancer ini juga bisa digunakan untuk mendongkrak performa.

Sayang, kadang berat balancer yang dipasang tidak sesuai kebutuhan. Akibatnya berat kruk as gak seimbang kanan – kirinya.
Agar berat balancer sesuai kebutuhan, sebuah kruk as dari dua daun kruk as dengan poros di sebelah kiri – kanannya. Sebagai dudukan poros kruk as di kalter, bearing di pakai. Magnet diletakkan di ujung kruk as sebelah kanan dan balancer diposisikan di ujung sebelah kiri.
Supaya balancer yang dipasang seimbang, rumus torsi T = M x L (dimana T = torsi, M = massa, L = panjang), karena poros kruk as biasanya ditopang dua dudukan, yaitu bearing disebelah 


luar daun as kruk. Maka terdapat dua torsi (T1 dan T2)
T1 adalah torsi yang terjadi di sebelah kiri bearing sepanjang porosnya, sementara T2 adalah torsi yang terjadi di sebelah kiri bearing sepanjang porosnya.
Supaya kruk as tidak mudah oleng atau gak center, T1 = T2

T1 = T2
M1 x L1 = M2 x L2
M2 = M1 x L1
L2
Catatan :
L1 = Panjang bearing sebelah kanan hingga titik berat magnet
L2 = Panjang bearing sebelah kanan hingga titik berat balancer
M1 = Berat magnet
M2 = Berat balancer

T1 = T2
M1 x L1 = M2 x L2
M2 = 800 x 15
20
M2 = 600 gram
Contoh : Jika berat magnet 800 gram, panjang poros dari bearing ke titik berat manet 15 cm dn panjang poros dari bearing sampai ke balancer 20 cm, maka berat balancer bisa diketahui.


 


0 Post a Comment:

Tambah Follower TikTok

Tambah Follower TikTok

Follow akun TikTok berikut untuk menambah follower:

Featured Post

Apa itu AFR Dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

AFR, atau Air Fuel Ratio, adalah perbandingan antara jumlah udara dan bahan bakar dalam campuran yang digunakan dalam proses pembakaran mesi...

Banner Produk

Banner Produk
Produk
close